Jumat, 18 Desember 2009

kemarahan apakah selalu dapat di benarkan?

kemarahan adalah suatu emosi yang mengakibatkan naiknya detak jantung, takanan darah, dan adrenalin. Rasa marah merupakan perilaku yang dominan dimiliki oleh manusia. berbagai cara orang lakukan untuk mengekspresikan kemarahannya., seperti lewat raut muka, bahasa tubuh dan nada bicara. Contohnya seseorang yang mengeluarkan suara keras lalu muka yang merah padamdan mata yang melotot. Mereka melakukan hal tersebut dikarenakan merasa terganggu. dan agar orang yang mengganggu mereka dapat menghentikan perbuatannya. Orang yang dalam keadaan marah sangat mungkin bertindak kasar karena orang yang dalam keadaan marah sulit untuk mengendalikan diri. berikut ini merupakan penyebab orang menjadi marah:
  1. Situasi: berbagai penyebab orang menjadi marak yang disebabkan oleh situasi adalah arena faktor cuaca, kemacetan, kelelahan, gangguan kesehatan atau masalah keuangan.
  2. Orang: orang lain juga dapat menyebabkan kita menjadi marah seperti dihina, dirugikan, atau tidak di perhatikan.
  3. Barang: barang mungkin merupakan hal sepele yang menurut sebagian orang adalah hal kecil, namun terkadang kita dapat marah karena barang kita dipinjam dan tidak di kembalikan, hilang, rusak atau dirampok.
kepercayaan yang salah yang selalu menjadikan pembenaran atas kemarahan kita adalah:
  1. Situasi: situasi ini menghambat dan meriugikan saya.
  2. Orang: Orang ini menghalangi keinginan saya, sama saja tidak menghargai dan membuat saya sangat terhina.
  3. Barang: emas ini sangat berharga karena dapat menjamin masa depan saya, namun saat barang tersebut hilang kita bisa menjadi sangat marah.
  4. Luka emosional: pernah direndahkan pada masa lalu, terluka dan belum sembuh benar.
Kepercayaan yang salah yang harus di hilangkan dalam mengatasi kemarahan adalah:
  1. Situasi: kelelahan bukanlah alasan yang tepat untuk marah.tapi pikiran yang jernih dapat menyelesaikan segalanya tanpa perlu marah.
  2. Orang: setiap orang punya pemikiran sendiri, kita tidak dapat menyalahkan orang tanpa mendengar penjelasannya terlebih dahulu.
  3. Barang: kita harus bisa memahami mengapa barang tersebut bisa rusak tanpa harus marah.
Mengenai kemarahan:
  • Boleh marah tapi jangan berbuat dosa, maksudnya saat kita marah kita harus bisa berfikir jernih agar tidak menyakiti orang lain juga.
  • Tidak perlu marah, kerena marah tidak akan mengakibatkan kebenaran.
Jadi masihkan kita akan membenarkan kemarahan kita jika marah itu masih bisa diatasi dengan cara yang lebih bijak?

2 komentar:

  1. Ending nya klo dibenerin sdikit pasti bgus bgt^^
    "Masih kah kta membenarkan kemarahan kta",,kta2nya trlalu mendoktrin se2org klo smua org pemarah&membenarkan kemarahannya,,
    hhhhmmm,,mending dikasih kta2 yang mengajak/membangun deh diendingnya agar org yang baca tertarik buat menahan amarahnya..^^
    Kan sbenernya setiap orang ga ada yang membenarkan kemarahannya didlm lubuk hatinya walaupun dy tau dy ga salah,dst..Krn marah2 kan blum tntu smuanya salah ^^(kaya seorang mama yg marah2 keank2nya buat kebaikan anknya)..Klo menurut w c ,mnding dignti gni(mnurut w aja c)..

    " Ayo kta menahan amarah kta,krn marah2 itu kurang baik dalam berbagai segi,situasi,kondisi,kesehatan,dll^^ "

    BalasHapus
  2. thanks buat masukannya.. nanti di benerin lagi deh.hohoho

    BalasHapus